Semangat sudah menggebu-gebu ada di seluruh jiwa dan raga untuk belajar bahasa Jepang. Saat akan memulai tiba-tiba ada suara-suara yang tidak enak dari kiri dan kanan yang menyatakan bila belajar bahasa Jepang itu sulit. Duh, benarkah demikian? Jangan putus asa dulu. Bila hal-hal itu termasuk dalam 5 mitos populer tentang belajar bahasa Jepang di bawah ini, teruskan saja proses belajarnya. Siapa tahu kalian bisa jadi master bahasa Jepang dalam jangka waktu yang tidak lama dengan mengesampingkan semua mitos-mitos tersebut.
5. Membutuhkan sesi kelas khusus dengan textbook dan native speaker
Tiga mitos yang dijadikan satu ini sebenarnya bohong besar. Belajar bahasa Jepang dari native speaker atau penutur bahasa asli memang baik. Namun sejujurnya belajar dari seseorang yang sudah tinggal atau bekerja di Jepang saja sudah cukup. Jika kalian orang yang suka textbook dan kelas, itu memang bisa jadi cara baik memulai sesuatu. Yang terpenting jangan puas di situ. Cobalah yang kalian pelajari langsung di luar sana karena itulah yang nantinya akan sangat berguna.
4. Tidak bisa belajar bahasa Jepang dari anime atau manga
Apakah kalian kira film-film Hollywood tidak menggunakan bahasa Inggris asli? Mitos konyol namun cukup populer ini banyak diamini orang-orang yang belajar bahasa Jepang di kelas. Biasanya semua berasal dari banyaknya yang menonton anime atau membaca manga tetapi tidak bisa berbicara bahasa Jepang. Itu bukan salah manga atau anime namun lebih ke proses pembelajaran. Tidak bisa belajar secara pasif, namun harus melalui interaksi.
3. Tidak perlu belajar hiragana atau katakana segera
Banyak siswa yang terburu-buru ingin dengan cepat berbicara dalam bahasa Jepang sehingga mereka kerap melupakan satu dari yang paling penting: belajar hiragana dan katakana. Dua alasan untuk ini adalah pertama lebih mudah dalam hal pengucapan, sebab kalian tidak lagi bergantung pada kata-kata yang ditulis dalam alfabet biasa dan kedua, akan semakin sulit bila kalian terus menunda dan menundanya.
2. Harus menggunakan kata-kata Jepang asli di samping kata serapan bahasa asing
Seperti yang diketahui, Jepang memiliki banyak kata serapan dari yang mudah dimengerti sampai ke yang luar biasa membingungkan. Suka atau tidak, itulah bagian dari bahasa Jepang. Sayangnya banyak siswa yang bersikeras menggunakan kata asli daripada serapan yang notabene lebih mudah. Seperti menggunakan to untuk pintu daripada doa, daidai’iro untuk orange daripada orenji atau taku untuk meja daripada teeburu. Lebih mudah mana sih menurut kalian?
1. Belajar kanji itu yang paling sulit
Ini adalah mitos paling melekat, baik di antara siswa maupun orang yang belum pernah belajar bahasa Jepang. Sebenarnya cukup masuk akal karena bahasa penulisannya yang cukup berbeda dari sebagian besar lainnya, membuat orang menganggapnya menjadi bagian yang tersulit. Sayangnya bila kalian menanyakan hal ini kepada orang yang sudah lancar berbahasa Jepang, akan ditemukan cerita berbeda. Memang belajar kanji tidaklah mudah dan butuh waktu. Namun yang dibutuhkan hanyalah hal mengingat. Buatlah kartu pengingat setiap hari dan dalam waktu setahun atau dua tahun, kalian bisa menjadi master kanji.
Apakah ada mitos lain yang kalian ketahui? Ceritakan langsung di bawah ini!